Kisah Pohon Raksasa

Di lereng Long's Peak di Kolorado terdapat reruntuhan sebuah pohon raksasa. Para ahli ilmu hayat mengatakan bahwa pohon tersebut sebelumnya pernah hidup selama empat ratus tahun. Pohon itu mulai tumbuh ketika Columbus mendarat di San Salvador, dan tumbuh setengah umur tatkala kaum kaum Pilgrims (Puritan Inggris) mendududki Plymounth pada tahun 1620. Selama masa hidupnya yang panjang itu, pohon raksasa tersebut telah disambar petir empat belas kali dan diserang badai serta salju longsor beribu-ribu kali. Hal itu terjadi selama empat abad. Dan pohon itu tetap hidup dan berdiri dengan megah. Akan tetapi akhirnya pohon raksasa tersebut tumbang dan roboh menggeletak rata dengan tanah setelah diserbu oleh pasukan militer kumbang kayu. Kumbang-kumbang yang badannya amat kecil bila dibandingkan dengan pohon raksasa tersebut. Serangga kecil itu melobangi batangnya sedikit demi sedikit namun tak kunjung berhenti sampai akhirnya pohon raksasa itu kehilangan kekuatannya. Pohon raksasa yang gagah perkasa, yang tidak mempan disambar petir, tak goyang diserang badai, tak lapuk dimakan usia, akhirnya roboh dan hancur hanya karena diserang kumbang-serangga kecil yang dapat kita bunuh dengan menggunakan satu jari saja.

Bukankah kita juga seperti pejuang raksasa hutan itu? Bukankah kita dapat bertahan melawan badai, petir dan longsornya salju kehidupan? Kalau demikian, kenapa hati kita dibiarkan tumbang begitu saja oleh kumbang kesedihan yang kecil-kecil -kumbang kecil yang dengan mudah dapat kita hancurkan dengan telunjuk jari?

Janganlah membiarkan diri kita bersedih hati dan dihancurkan oleh perkara-perkara kecil dan tak berarti yang seharusnya kita buang dan lupakan. Ingatlah bahwa "HIDUP INI TERLALU SINGKAT UNTUK MEMIKIRKAN PERKARA YANG KECIL-KECIL"

Dikutip dari Buku :
PETUNJUK HIDUP TENTRAM GEMBIRA DAN BAHAGIA
Dale Carnegie

0 comments:

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda